![]() |
Expo: Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, H Pathurrahman, tengah memeriksa HB pada kegiatan expo kesehatan yang digelar oleh KKN Terpadu Poltekkes Kemenkes Mataram. (Foto/kelampan.com) |
SELONG, Kelampan.com - Stunting, imunisasi, dan kanker, masih menjadi highlight di dunia kesehatan. Ketiganya merupakan fokus kampanye bagi tenaga kesehatan atau kampus-kampus yang label kesehatan.
Itu terlihat dari sejumlah mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Mataram, yang gelar expo kesehatan sebagai program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu di Desa Dasan Lekong, Kecamatan Sukamulia.
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dari berbagai jurusan diantaranya Keperawatan, Kebidanan, Gizi, dan Teknik Laboratorium Medis.
Ditemui di lokasi acara, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, H Pathurrahman, mengaku selalu senang jika ada mahasiswa KKN, sebab dapat membantu percepatan pelayanan masyarakat.
"Semenjak menjabat sebagai Kepala Dinas saya sangat welcome. Siapa pun yang datang kita akan jadikan daya dorong," kata Pathurrahman, Sabtu kemarin (22/02).
Kegiatan expo berupa pemeriksaan kesehatan gratis itu meliputi tensi, gula darah, dan yang lainnya. Ditambah lagi dengan penyuluhan tentang imunisasi, kanker, dan stunting.
Dirinya melihat masyarakat antusias mengikuti kegiatan tersebut, karena dinilai sangat positif.
Dari pemeriksaan itu masih ditemui tensi, gula darah masih bagus. Tapi nanti jika dari screening ditemukan hal penanganan lebih lanjut, untuk diinformasikan ke Puskesmas.
"Kami sudah sarankan agar Poltekes menginformasikan kepada Puskesmas jika penanganan lebih lanjut bisa datang ke rumah sakit," terangnya.
Dia mengatakan pihaknya sudah berkerjasama dengan berbagai kampus diantaranya Poltekkes Mataram, UI, Unair, dan masih banyak yang lainnya. Termasuk juga perguruan tinggi di Lotim.
Dia mengatakan, penting kerjasama dengan perguruan tinggi untuk riset. Karena kampus bekerja dengan data disetiap disiplin ilmunya.
Dikatakannya, dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi tentu untuk meningkatkan sumber daya manusia. Pihaknya, kata dia, bisa ikut terlibat secara langsung dalam berbagai riset.
Di lain sisi, sebutnya, dengan demikian pihaknya tak perlu lagi mengirim tenaga kerja di lingkup Dikes untuk mengikuti pelatihan dan sekolah. Sebab bisa belajar secara langsung, begini bisa efesiensi, dan bisa langsung melihat kedalam.
"Memang tidak kelihatan. Tapi menurut saya pembangunan SDM itu lebih penting," ucapnya.
Sementara itu, Ketua KKN Terpadu Poltekkes Kemenkes Mataram, Nu Sanya Fami Mantika mengatakan, expo tersebut digelar secara serentak di beberapa titik di NTB.
Untuk mengawali kegiatan itu, bebernya, paginya telah melaksanakan dengan gelar bersih-bersih desa. Selanjutnya dilakukan penyuluhan terkait Kanker, imunisasi, dan stunting.
"Lingkungan sudah aman, tunggal bagaimana pemahaman masyarakat. Seperti imunisasi, banyak yang takut karena berdampak deman," paparnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan menggelar pemeriksaan kesehatan, di fokuskan ke ibu hamil dan remaja putri, yakni gula darah dan anemia.
Gula darah, lanjutnya, untuk lansia dan HB untuk ibu hamil serta remaja putri.
Selain itu, ada demonstrasi masak oleh mahasiswa gizi, dengan menerapkan teori tepat guna. Pihaknya akan menunjukan bahan-bahan masakan yang diolah sehingga layak di makan.
"Target kami untuk lansia dan remaja putri, namaun jika ada bapak-bapak yang datang kami terbuka," pungkasnya. (r1)